RUMAH1000MIMPI, SERIBU IMPIAN DAN SEMANGAT GENERASI PESISIR PANTAI PURUS KOTA PADANG

by 08.56 0 komentar
Jumat, 13 November 2015 , Pantai Muaro Lasak, Purus, Padang (@Rumah1000Mimpi).

“Beratapkan Langit, Berlantaikan Pasir”, barangkali istilah ini cukup tepat menggambarkan lingkungan dan suasana sekitar Rumah1000Mimpi saat ini. Rumah1000Mimpi, sebuah inisiatif sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sosial dan pendidikan anak putus sekolah di kawasan Pesisir Pantai Purus Kota Padang. Tidak hanya bagi anak-anak putus sekolah namun gerakan ini juga mengajak anak-anak yang berasal dari latar belakang berbeda-beda. Kegiatan belajar dan aktifitas Rumah1000Mimpi dilakukan di alam terbuka yakni di pinggiran pantai Muaro Lasak, Purus, Kota Padang. Dengan suasana alam seperti ini partisipan dan anak-anak lebih mudah berinteraksi dan membangun kedekatan.
Gerakan Rumah1000Mimpi sudah berjalan sebanyak 4 chapter atau pertemuan. Pertemuan ke-5 Rumah1000Mimpi kembali melanjutkan mimpi adik-adik yang berada di kawasan Pesisir Pantai Purus Kota Padang (Kamis, 12 November 2015) mulai dari pukul 16.00 s.d. 18.00. Pertemuan kali juga tidak kalah menarik dari pertemuan sebelumnya, dengan tema “Siapa Pahlawanmu?”. Aktifitas Rumah1000Mimpi diawali dengan mengumpulkan anak-anak ataupun remaja usia sekolah yang berada disekitar pantai.

 Gambar 1. Pengumpulan Adek-Adek di Kawasan Pantai Purus.

Pengumpulan adek-adek ini tidak terlalu sulit, karna biasanya setiap sore mereka suka bermain bersama di pinggiran pantai. Dengan sedikit pendekatan dan bujuk rayu (iming-iming cemilan gratis.. :D ), dengan sekejap mereka sudah mulai akrab, saling kenal satu sama lain dengan para partisipan Rumah1000Mimpi. Mereka berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda, ada siswa SD, SMP, yang belum sekolah dan diatara mereka ada juga yang putus sekolah. Uniknya kelompok bermain mereka secara tidak sengaja sudah terorganisir, Reyhan dipercayakan oleh teman-teman sepermainannya sebagai ketua (Semacam geng-geng an gitu ), ada yang mengaku namanya Genji (aktor utama dalam film Crows Zero) atau Aliando versi Padang (Pedenya.. :D). Setelah pengenalan, partisipan Rumah1000Mimpi, secara bertahap mulai mengajak adek-adek belajar tentang arti seorang pahlawan dan tanya jawab siapa-siapa saja pahlawan yang mereka kenal serta cita-cita mereka kedepan. Diluar dugaan, mereka sangat aktif ikut dalam kuis dan tanya jawab. Sebagai award, setiap adek-adek yang berhasil menjawab pertanyaan diberikan sebuah snack atau makanan yang telah dibawa oleh partisipan.

Gambar 2. Suasana Aktif Sesi Tanya Jawab.
Tidak hanya mengenai pahlawan, saking semangatnya materi-materi lain juga ikut dibahas dalam sesi tanya jawab. Matematika, geografi, seni, bahasa inggris dengan antusias mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Setelah sesi kuis, partisipan dan adek-adek peserta Rumah1000Mimpi menyanyikan lagu-lagu nasional secara bersama-sama. Sesi berikutnya tidak kalah menarik yakni Story Reading, partisipan Rumah1000Mimpi membacakan cerita dan kisah salah satu pahlawan Indonesia, Ki Hajar Dewantara. Dengan hikmat dan sedikit ribut (biasa anak-anak, kalau ga heboh ga seru...) adek-adek peserta senang mendengarkan cerita tersebut bahkan salah satu diantara mereka sangat hafal dengan semboyan Bapak Pendidikan Indonesia tersebut “Ing Ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”, luar biasa (mungkin diantara mahasiswa ada juga yang ga hapal :D).  

Gambar 3. Sesi Story Reading.

Cukup puas dengan sesi belajar, tanya jawab, bernyayi bersama bahkan heboh-heboh bersama chapter ke-5 kali ini ditutup dengan sesi foto bersama. Gimana kakak-kakak dan abang-abang sudah narsiskah kami...? (hehe)

Gambar 4. Sesi Foto.
“Inginnya, kedepan Rumah1000Mimpi bisa jadi wadah pemenuhan pendidikan bagi anak putus sekolah. Agar hak-hak pendidikan anak-anak putus sekolah masih bisa terpenuhi. Lebihnya lagi, sekolah semacam ini ditujukan kepada anak-anak dari berbagai family background. Harapannya, Rumah1000Mimpi mampu mengurangi jumlah anak yang putus sekolah yang sebagian besar diakibatkan oleh tekanan sosial” tutur Ana, salah seorang inisiator gerakan Rumah1000Mimpi menyampaikan harapannya.

Pemuda itu bergerak, tidak hanya sebatas berargumen saja. Pemuda itu turun tangan, bukan menunggu uluran tangan. Pemuda itu “Pahlawan” garda depan, Pejuang. Pemuda itu kita. Yuk, Pemuda bangsa, kita bekerja!

~_~
Author: Muhammad Rezky

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar